Jangan Hanya Menunggu dana CSR dari Perusahaan, Rusman Minta Perguruan Tinggi di Kaltim Proaktif

| Selasa, 17 Mei 2022 12:00 WITA
Jangan Hanya Menunggu dana CSR dari Perusahaan, Rusman Minta Perguruan Tinggi di Kaltim Proaktif Foto; Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub

gerakanaktualnews.com, Samarinda – Komisi III dan IV DPRD Kalimantan Timur mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama PT Bayan Resources Tbk pada Selasa (17/5/2022).

Dalam rapat tersebut, ditemukan bahwa dana sebesar Rp 200 miliar yang diberikan PT Bayan Resources Tbk pada tiga Perguruan Tinggi di Indonesia merupakan dana pribadi Dato' Dr. Low Tuck Kwong, bukan dana CSR perusahaan.

Akan tetapi kata Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub, ini bukan persoalan dana pribadi atau apapun itu. Pasalnya, meskipun itu dana pribadi namun sumber pendapatannya juga dari Benua Etam.

"Bukan soal dana pribadi atau apapun itu, kan sumbernya dari Kaltim," ungkap Politikus PPP tersebut di Lantai 3 Gedung D Kompleks DPRD Kaltim jalan Teuku Umar pada Selasa (17/5/2022).

Kalau pun pemberian tersebut menggunakan dana pribadi kata Rusman, maka seharusnya pemilik PT Bayan Resources Tbk tetap memiliki komitmen moral dan tanggungjawab untuk masyarakat Benua Etam.

"Kalau itu dari dana pribadi silahkan, tapi paling tidak dia tetap punya komitmen moral melakukan tanggung jawab sosial kepada masyarakat Kaltim," jelasnya.

Pria kelahiran 1969 itu pun menantang owner PT Bayan Resources Tbk untuk melakukan hal yang sama pada Perguruan Tinggi di Benua Etam.

"Maka, lakukan juga dong hal yang sama kepada universitas yang ada di Kaltim. Berikan dong kepeduliannya untuk Dunia Pendidikan di sini, jangan hanya di luar Kaltim," tantangnya.

Selain itu, Rusman juga meminta Perguruan Tinggi di Kaltim untuk proaktif jangan hanya menunggu dana tersebut menghampiri. Semua Perguruan Tinggi diharapkan dapat mengajukan surat pada perusahaan tambang di Kaltim.

"Kita juga harus mengoreksi, misalnya Universitas Mulawarman. Ayo dong jangan menunggu saja, kalian juga harus proaktif. Ajukan usulan, jangan menunggu diberi. Ini adalah momentum kita untuk memperbaiki dan mengkoreksi itu," tegas Rusman Ya'qub. (Adv)


Tinggalkan Komentar