Rusman; Sayangkan Perusahaan Tambang di Kaltim Gunakan Dana CSR untuk Daerah Luar

| Rabu, 11 Mei 2022 12:00 WITA
Rusman; Sayangkan Perusahaan Tambang di Kaltim Gunakan Dana CSR untuk Daerah Luar -

gerakanaktualnews.com, Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur Rusman Ya'qub menyayangkan tindakan perusahaan tambang yang beroperasi di Benua Etam, justru memberikan dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) ke luar daerah.

Menurutnya, perusahaan ini lebih mementingkan dunia pendidikan daerah luar. Padahal, tanggung jawab sosial dan beban sosial itu seharusnya diberikan untuk Kaltim.

"Sebenarnya boleh saja, tidak ada yang keberatan. Kami juga tidak ingin mempersoalkan ke lembaga yang menerima. Tapi keberadaan dan daerah operasional perusahaan ini ada di Kaltim, eh justru memperhatikan pihak lain," ungkapnya di Gedung D Kompleks DPRD Kaltim Jalan Teuku Umar, Rabu (11/5/2022).

Saat ini lembaga-lembaga dan satuan pendidikan vokasi di Kaltim itu notabenenya bersinggungan langsung dengan kawasan operational tambang. Namun, perusahaan tambang benar-benar kurang memperhatikan hal itu.

"Contoh kasus SMK 2 di Kutai Timur yang jurusan prodinya adalah otomotif dan alat berat. Mereka ini tidak punya bahan praktek alat berat, padahal banyak perusahaan tambang di sana yang alat beratnya itu cuma menjadi besi tua saja. Memprihatinkan dan sangat menciderai keadilan sosial," ujarnya.

Oleh sebab itu ia berharap agar eksekutif dan legislatif mengambil langkah tegas pada perusahaan tambang yang beroperasi di Kaltim, khususnya perusahaan yang benar-benar tidak peduli dengan kepentingan masyarakat Kaltim.

Politikus PPP itu mengaku bahwa memang benar membantu adalah bagian dari kepentingan bangsa, tetapi semestinya Universitas Mulawarman yang menjadi prioritas.

"Atau mungkin universitas lain di Kaltim yang kita tau bahwa kualifikasi mereka ini masih perlu sentuhan. Belum lagi bicara daya setap tenaga kerja lulusan Kaltim, kan sering kali diabaikan perusahaan malah lebih mementingkan lulusan SMK di luar Kaltim," bebernya.

Perusahaan tambang tersebut benar-benar di luar nalar, melakukan pengerukan di Benua Etam namun tanggung jawab sosialnya di luar ekspetasi.

"Ini tidak boleh didiamkan dan dibiarkan, saya ingin semua perusahaan tambang yang tidak beres itu dipanggil secepatnya," ujarnya. (Adv)


Tinggalkan Komentar