Tingkat Kematian Ibu Melahirkan di Kaltim Lebih Tinggi dari Rata-rata Nasional

| Kamis, 26 Mei 2022 12:00 WITA
Tingkat Kematian Ibu Melahirkan di Kaltim Lebih Tinggi dari Rata-rata Nasional Foto; Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin

gerakanaktualnews.com, Samarinda – Angka kematian ibu melahirkan dan bayi di Provinsi Kalimantan Timur tergolong masih cukup tinggi bahkan diatas rata-rata nasional, sehingga kondisi ini harus menjadi perhatian agar ada upaya untuk menurunkan tingkat kematian tersebut. 

Hal itu dibenarkan Salehuddin yang merupakan Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Dapil Kutai Kartanegara saat dikonfirmasi media ini melalui telpon seluler beberapa waktu lalu.

"Angka kematian ibu melahirkan di Kaltim mencapai 1,22 persen, sementara Nasional itu 0,97 persen. Artinya angka Kaltim lebih tinggi dibanding Nasional," ungkapnya.

Padahal, angka kematian ibu melahirkan dan anak merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan pembangunan di Provinsi Kaltim.

"Salah satu indikator kesejahteraan ini adalah rendahnya angka kematian ibu melahirkan dan anak, tapi di Kaltim justru lebih tinggi dibandingkan angka Nasional," jelasnya.

Menurut Salehuddin, jika angka kematian ibu melahirkan dan anak tinggi di Kaltim maka secara otomatis tingkat kesejahteraan masyarakatnya benar-benar dipertanyakan. 

"Karena faktanya, 1,22 persen ini lebih tinggi dari angka Nasional. Saya pikir ini harus menjadi perhatian pemerintah. Apalagi, beberapa kasus kematian ibu dan anak itu tidak terupdate dan muncul dipermukaan," terangnya.

Oleh sebab itu, Salehuddin meminta agar pemerintah lebih fokus menangani persoalan ini. Karena, kesehatan ibu dan anak menjadi modal utama bagi pembangunan Provinsi Kaltim ke depan.

Jika angka tersebut dipertahankan terus menerus dan tidak turun, maka menggambarkan proses pelayanan kesehatan di Kaltim terutama kabupaten/kota itu tidak begitu maksimal.

"Apabila ini tidak diperhatikan dengan baik, jangan harap generasi Kaltim bisa bersaing dengan daerah lainnya. Ingat, ini salah satu indikator bahwa pelayanan terhadap ibu melahirkan, ibu hamil dan anak di Benua Etam tidak maksimal," tegasnya. (Adv)


Tinggalkan Komentar